Hubungi Kami
- Jalan Kyai Tapa No. 1 Grogol
- Jakarta Barat, Indonesia
- Phone: (62-21) 566 3232
- Official Universitas Trisakti:
- (+62) 813-1530-9978
- Whatsapp:
- (+62) 882 194 856 74
- (+62) 877 707 077 03
- Fax: (62-21) 564 4270
- Email: humas@trisakti.ac.id
Kegiatan PKM ini berupa Pelatihan Lean Sigma untuk Industri Kecil di Bekasi, dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Juni 2009 di Gedung Departemen Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi. Peserta kegiatan adalah pegawai dan pemilik industri kecil. Penyelenggaraan PKM ini didanai oleh Universitas Trisakti dan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi dalam hal ini merupakan pihak yang mengundang para peserta pelatihan yaitu pemilik dan pegawai industri kecil dan menyediakan tempat untuk PKM. Jumlah peserta Pelatihan sejumlah kurang lebih 23 orang.
Acara pertama adalah Pembukaan dan Sambutan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi, Drs. H.Noviar Hermansyah. Dalam sambutannya beliau menyambut baik Jurusan Teknik Industri dapat berkontribusi dalam memberikan PKM untuk Industri kecil di Bekasi.
Acara selanjutnya adalah pelatihan oleh 5 orang dosen dari Laboratorium Rekayasa Kualitas Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti. Materi pelatihan dalam rangka PKM kali ini terdiri dari 5 (lima) topik yang terbuat dalam bentuk makalah. Pelatihan materi-materi tersebut diberikan oleh 5 orang dosen dari Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti dan dibantu oleh 2 orang asisten Laboratorium Rekayasa Kualitas, yaitu Elizabeth dan Fitria. Berikut adalah judul makalah dan dosen yang memberikan pelatihan PKM :
1. Pengendalian Proses Statistikal oleh Dedy Sugiarto, SSi, MM
2. Perbaikan Kualitas Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma oleh Rina
Fitriana, ST, MM
3. Pengendalian Kualitas oleh Ir. Andri Bagio Satrio, MT
4. Failure Mode Effect Analysis (FMEA) oleh Drs. Johnson Saragih, MT
5. Keamanan Pangan (HACCP) oleh Ir. Wawan Kurniawan, MT
Jumlah pegawai dan pemilik industri kecil yang hadir sejumlah 23 orang dari berbagai mascam industri kecil antara lain industri makanan (roti, brownis, kerupuk kulit), industri boneka, industri kerajinan tangan (asesoris dari batu), industri tas dari kulit. Bentuk pelaksanaan PKM ini berupa pelatihan oleh masing-masing pembawa materi yang diberikan dengan contoh-contoh kasus yang ada di industri kecil dan dilanjutkan dengan tanya jawab serta diskusi. Pemberian pelatihan ini lebih difokuskan pada contoh-contoh nyata supaya lebih dipahami oleh pemilik dan pegawai industri kecil di Bekasi.
Pelatihan Lean Sigma untuk Industri Kecil di Bekasi ini diadakan dari jam 9.00 – 15.00 WIB, diselingi istirahat jam 12.00 – 13.00. Berdasarkan pengamatan para pegawai dan pemilik industri kecil pada umumnya bersemangat untuk mengikuti setiap materi. Hal ini terlihat dari antusias para pemilik dan pegawai industri kecil untuk bertanya dengan pembawa materi.
Para peserta diajukan pertanyaan mengenai karakterisitik kualitas dari produk yang mereka hasilkan. Karena produk dari masing-masing peserta PKM berbeda-beda, maka karakteristik kualitasnya juga berbeda-beda. Produk makanan seperti roti, brownis, kerupuk kulit, makanan dan minuman tentu harus lebih mementingkan keamanan pangan (HACCP). Produk kerajinan seperti kerajinan dari kulit, accessories dari batu, produk mainan anak-anak, boneka tentu berbeda lagi karakteristik kualitasnya. Jenis cacatnya juga berbeda-beda. Lini produksinya juga berbeda-beda, karena industri kecil maka ini produksinya tergolong pendek. Walaupun begitu tentu masih dapat diperbaiki agar dapat lebih efisien
Peserta PKM dari perusahaan roti mengungkapkan bahwa dia bersyukur mendapatkan pelatihan ini karena Lean Sigma diharapkan dapat diterapkan di perusahaannya. Ada yang dari bordir juga mengungkapkan dia mendapat manfaat dari pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas produknya. Ada yang dari industri makanan dan minuman dia mendapatkan wawasan tentang pentingnya keamanan pangan (HACCP). Kemudian juga terjadi interaksi antar sesama peserta PKM misalnya ada yang membutuhkan mesin penghilang bulu dari pengusaha kerupuk kulit. Pengusaha kerajinan dari kulit bisa memberikan masukan dimana mendapatkan mesin tersebut.
Berdasarkan hasil evaluasi kebanyakan pemilik dan pegawai industri kecil menjawab bahwa kelebihan PKM ini adalah menambah pengetahuan dan wawasan. Sedangkan kekurangan PKM ini adalah waktu yang terbatas dan pelatihan yang diharapkan bila ada PKM kembali adalah pelatihan lanjutan mengenai Perbaikan Kualitas. Selain menambah wawasan dan keilmuan, kegiatan ini menjalin hubungan, komunikasi dan kerjasama yang baik di masa yang akan datang dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi dan industi kecil di kota Bekasi pada khususnya serta masyarakat Bekasi pada umumnya.