Pada hari Selasa tanggal 4 April 2017, laboratorium Desain Sistem Kerja dan Ergonomi (DSKE) mengadakan pelatihan ruang iklim yang dilaksanakan di lantai 2 gedung F&G Herry Hartanto. Pada kesempatan kali ini, Kami mengundang Bapak Rohmana sebagai pembicara.
Pelatihan ini dihadiri oleh 7 orang dosen Teknik Industri yang merupakan anggota dari laboratorium DSKE, antara lain Dr. Ir. Nora Azmi, MT, Dr. Pudji Astuti, MT, Dr. Winnie Septiani, ST, Msi, Ir. Sucipto Adisuwiryo, MM, Arnes Faradilla, ST, MSc, Ranny Dwi Anggraini, ST, MT, dan Nilla, ST, MT, serta para mahasiswa yang merupakan asisten laboratorium DSKE. Tujuan penyelenggaraan pelatihan ini salah satunya adalah bagaimana mengoperasikan ruang iklim yang sudah dimiliki oleh laboratorium DSKE dapat digunakan dalam praktikum dan bukan hanya menjadi pajangan semata. Ruang iklim ini merupakan salah satu fasilitas sebagai sarana dalam pelaksanaan praktikum yang mensimulasikan kondisi lingkungan kerja terhadap para pekerja (operator) saat bekerja dan Teknik Industri Trisakti sudah memiliki 2 ruang iklim. Lingkungan kerja yang disimulasikan dalam ruang iklim ini antara lain pencahayaan, kebisingan, temperatur atau suhu, warna dan getaran yang dihadirkan agar situasi lingkungan kerja terlihat lebih nyata. Simulasi dilakukan setelah pekerja melakukan beban kerja (dalam hal ini menggunakan treadmill atau dengan menggunakan sepeda statis), kemudian memasuki ruang iklim dengan berbagai gangguan faktor lingkungan kerja selama kurang lebih 5 menit. Selanjutnya, pekerja keluar dari ruang iklim dan diberikan waktu istirahat beberapa menit, kemudian pekerja masuk kembali kedalam ruang iklim. Adapun pengukuran dapat dilihat dari tingkat kesalahan pekerja sebelum diberi waktu istirahat dan setelah istirahat, apakah ada pengaruh lingkungan kerja tersebut terhadap kinerja pekerja. Pelatihan ini juga membahas mengenai alat ukur reaction time untuk mengukur waktu reaksi atau respon pekerja terhadap rangsang yang diberikan. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur kelelahan kerja pekerja (operator), yang mana jika pekerja (operator) mengalami kelelahan maka dapat dilihat dari waktu respon atau reaksinya terhadap suatu rangsang. Pengukuran ini dapat dilakukan setelah pekerja (operator) bekerja. Diharapkan dengan terselenggaranya pelatihan ini dapat menambah ilmu yang bermanfaat tidak hanya kepada dosen pengampu, namun juga kepada seluruh asisten dan praktikan yang sedang melaksanakan praktikum.