Jakarta, 9 Januari 2025 – Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Trisakti (Usakti) menggelar Industrial Business Fair (IBF) Ke-17 dengan tema “From Ideas to Impact”.
IBF merupakan rangkaian dari praktikum PPIMJ (Proyek Perancangan Industri Manufaktur dan Jasa) yang merupakan integrasi dari PIM I, PIM II dan PIM III. PPIMJ memiliki output berupa business plan dan prototype dalam pendirian usaha baru dari rencana usaha yang telah dibuat. Usaha baru tersebut menghasilkan produk inovatif yang siap memasuki real business. Rangkaian kegiatan yang akan dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dimulai dari pemaparan Shopping Idea, Workshop Design Thinking yang puncaknya pada Industrial Business Fair (IBF) dimana dialamnya juga terdapat Business Plan Competition. IBF adalah kegiatan yang memperkenalkan produk inovatif yang dihasilkan oleh wirausaha muda kepada investor, konsumen, akademisi, praktisi dan khalayak umum. Kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap tahun, dan tahun ini merupakan tahun ke tujuh belas penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Tahun ini, sebanyak 12 kelompok mahasiswa dari program studi Teknik Industri berpartisipasi dalam pameran ini, yang memamerkan solusi dan inovasi mereka yang telah dirancang sejak bulan September 2024. Setiap kelompok mempresentasikan hasil karya yang mencerminkan konsep “dari ide menuju dampak nyata,” dengan fokus pada penerapan ide-ide inovatif untuk menyelesaikan tantangan industri.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Trisakti, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kegiatan seperti IBF untuk menjembatani pemahaman teori dengan implementasi di dunia industri. “Melalui tema From Ideas to Impact, kami berharap para mahasiswa tidak hanya bisa mengembangkan ide-ide kreatif, tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi industri dan masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk membuat bisnis berbasis teknologi dan menjadi seorang Technopreneur.
Kepala Laboratorium POBIS Agung Sasongko, S.T., M.M., dalam laporannya mengungkapkan bahwa pameran ini menjadi momen yang sangat penting untuk menilai perkembangan dan kesiapan para mahasiswa dalam memasuki dunia profesional.
Tidak hanya sebatas sebagai kegiatan akademik, namun IBF juga diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk terus menggali potensi mereka, berinovasi, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan solusi industri yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara.
